"Mengelola Depresi Menjadi Semangat Tinggi"

Dunia ini adalah ruang penuh melodi. Setiap sudutnya selalu bernyanyi. Pagi yang cerah dan dihiasi nyanyian riang pipit kecil memberi semangat baru untuk menatap masa depan. Ketika siang, hembusan angin menggoyang dahan-dahan pohon membentuk irama lembut menentramkan jiwa. Saat sore mulai beranjak, sang surya mulai melangkah perlahan menuju cakrawala bumi diiringi nyanyian anak-anak gembala yang pulang ketepi lembah. Akhirnya malam tiba, bintang dan rembulan menghiasi langit dengan kilauan cahayanya.



Tiba-tiba dunia tak lagi bernyanyi? Bukan karena dunia tak lagi bernada, tetapi karena hati kita sedang gundah, risau dan cemas. Depresi tiba-tiba datang tanpa kita sadari sebelumnya. Tiba-tiba kita jenuh dengan hidup ini, jenuh dengan keadaan kita yang tak menentu, jenuh dengan kelakuan kita yang selalu mengundang masalah dan jenuh karena kita tidak bisa meraih apa yang kita inginkan. Dunia tak lagi bernyanyi mungkin bisa menjadi ilustrasi Yang cocok ketika kita sedang dihinggapi rasa sedih, gelisah frustasi dan depresi. Ketika terserang depresi, dunia ini terasa begitu sempit, penuh dengan kekacauan, rusak tidak karuan. Hati kita cemas, risau, ingin marah, teriak sekuat tenaga, frustasi, hingga terbesit dalam benak kita untuk melakukan bunuh diri. Jika kita sedang dilanda depresi berat, tetapi kita tidak mau bergerak dan mengambil  hikmah dari depresi yang kita alami, maka kita akan terus terpuruk dalam jurang kesedihan. Untuk itu, kita harus ingat bahwa kebahagiaan dan kesenangan bagai dua Sisi mata uang. Mereka adalah kekasih sejati. Mereka bukan panah yang hanya bisa melayang ke atas dan ke bawah. Khalil Gibran pernah mengatakan: Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya Tawa dan air mata datang dari sumber yang sama Semakin dalam keseclthan menggoreskan Iuka ke dalam jiwa Semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan. Setiap manusia pasti mengalami permasalahan dalam mengarungi kehidupan, baik masalah pribadi, keluarga, teman dan berbagai permasalahan yang selalu siap menghadang. Untuk itu, janganlah kita bersedih, berpikirlah positive thinking bahwa kita sanggup menghadapi berbagai masalah yang menghadang kita. Bersedih hanya akan membuat kita terpuruk dalam jurang kehancuran.

Source : http://www.checkouthungerok.org/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Saat Ibu Memasak Di Dapur"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"

PEMBANTU LUGU