"5 Kondisi Kesehatan Penyebab Bau Feses Lebih Menyengat"
Feses siapa pun akan mengeluarkan bau tak sedap, namun dalam beberapa kasus feses seseorang bisa memiliki bau yang lebih menyengat dari yang lain atau bahkan dari biasanya. Bila Anda mengalaminya sebaiknya hal ini tidak boleh Anda remehkan, karena feses yang memiliki bau yang menyengat ternyata di sebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan.
Berikut ini merupakan lima kondisi kesehatan yang menyebabkan bau feses Anda lebih menyengat.
1.Kolitis antibiotik
Kolitis merupakan penyakit berupa peradangan usus besar yang menyebabkan gejala nyeri, meradang, diare dan pendarahan anus. Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan pergeseran yang tidak sehat bagi bakteri yang ada dalam usus. Kondisi ini dapat mengakibatkan sistem pencernaan terinfeksi oleh clostridium difficile, yaitu sebuah bakteri anaerob yang ada dalam usus.
Bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat menyebabkan peradangan usus akut dan diare. Sebagai catatan, jenis antibiotik apapun dapat mengganggu bakteri alami dalam usus.
2.Gangguan pencernaan
Hampir semua orang pernah mengalami gangguan pencernaan yang juga dikenal sebagai dispepsia, kebiasaan makan atau masalah pencernaan kronis dapat menjadi pemicu terjadinya gangguan pencernaan.
Dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh makan berlebihan atau makan terlalu cepat. Selain itu, mengonsumsi makanan pedas, berminyak, dan makanan berlemak juga dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Tak hanya itu, berbaring terlalu cepat setelah makan dapat membuat tubuh lebih sulit untuk mencerna makanan dan meningkatkan risiko ketidaknyamanan dalam perut.
3.Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk memecah jenis gula alami yang disebut dengan laktosa. Umumnya ditemukan dalam produk susu, seperti susu dan yogurt. Seseorang akan menjadi intoleran laktosa ketika usus kecilnya berhenti membuat cukup enzim laktase untuk mencerna dan memecah laktosa.
Ketika ini terjadi, laktosa yang tidak bisa dicerna tersebut bergerak menuju ke usus besar. Bakteri yang biasanya hadir dalam usus besar berinteraksi dengan laktosa yang tidak tercerna tersebut dan menyebabkan gejala seperti kembung, gas, dan diare. Kondisi ini juga dapat disebut defisiensi laktase.
4. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn atau penyakit radang usus. Saluran usus yang dimaksud meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar (kolon), rektum, dan anus.
Peradangan dan iritasi penyakit Crohn dapat terjadi di mana saja pada saluran gastrointestinal. Tetapi, kondisi ini paling sering terjadi pada bagian bawah dari usus kecil (ileum). Kondisi ini kadang-kadang disebut daerah enteritis karena daerah yang sakit sering diselingi dengan area yang sehat. Dengan kata lain kondisi ini hanya mempengaruhi beberapa daerah pada saluran pencernaan.
5.Cystic fibrosis
Cystic fibrosis merupakan kelainan genetik resesif yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan menempatkan hidup seseorang dalam risiko yang berbahaya. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah berat pada paru-paru, pankreas, hati, dan usus. Cystic fibrosis adalah kelainan bawaan, dan mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan dalam sistem pencernaan.
Sebuah kerusakan gen dapat menyebabkan lendir tubuh menjadi lebih tebal dan lengket dan ini dapat menghambat sekresi kelenjar. Kerusakan ini biasanya mempengaruhi paru-paru dan pankreas. Yang lebih mengkhawatirkan, kondisi ini dapat mengancam jiwa penderitanya.(healthline.com/thehealthsite.com,)
Komentar