"Nafsu Makan Hilang Saat Patah Hati?Ini Sebabnya"
Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.
Ada banyak perubahan yang mungkin akan kita alami, salah satunya nafsu makan jadi hilang. Menurut Marina Pearson dan Debra Smouse, konsultan pernikahan seperti yang dilansir prevention.com, tubuh dan pikiran sangat terhubung, sehingga tak mengherankan jika saat kita sedih atau marah, tubuh akan terpengaruh.
Saat hati kita sakit, tubuh kita pun merasakan hal yang sama. Ia menjelaskan apa yang terjadi dalam level kimiawi ketika kita sedang didera kesedihan dan stres. Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memicu dilepaskannya adrenalin yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol.
Kortisol yang terlalu banyak dalam tubuh dan terjadi dalam waktu lama akan meningkatkan kadar gula darah, mengurangi kalsium dari tulang, meningkatkan tekanan darah, berkurangnya massa otot, menumpuknya lemak, bahkan berkurangnya kemampuan berpikir.
Dalam jangka waktu pendek, hal itu memengaruhi sistem imun, yang ada di usus sehingga tak heran jika nafsu makan pun ikut terpengaruh.
Saat sedang patah hati, kebanyakan orang akan mencari comfort food seperti cokelat, es krim, atau cupcakes. Sementara ada juga orang yang justru tak berselera menyentuh makanan.
Karena ada kaitan antara perut dan hati kita, maka setiap makanan yang dimakan akan membuat kita merasakan sakit dan lita pun tak mampu menelan. Saat memaksa diri untuk makan sesuatu kita akan kembali merasakan kepedihan. Hal itu disebabkan karena kita belum siap untuk bangkit dari kesedihan dan kekecewaaan, sehingga kita memilih untuk tidak makan.
Walau kita mungkin senang karena berat badan turun, tapi sebenarnya hal tersebut tidak sehat. Bangkit dari kesedihan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi salah satu cara terbaik untuk bangkit adalah merawat diri sendiri, baik emosional dan fisik. Turun berat badan bisa menjadi bagian dari penyeimbangan, tapi membiarkan diri kelaparan bukanlah cara mencintai diri.
Source : http://www.jendelacito.info/
Komentar