"Keputihan"
Keputihan adalah infeksi yang disebabkan oleh ragi/jamur Candida, yang hidup secara alami di vagina. Dalam keadaan normal, pertumbuhan jamur tersebut terkendali dengan baik di vagina. Banyak wanita yang memiliki Candida tanpa merasakan gejala apa pun. Keputihan terjadi ketika pertumbuhan jamur tersebut di luar kontrol sehingga menimbulkan masalah. Sebagian besar keputihan disebabkan oleh Candida albicans, meskipun kadang-kadang juga oleh jenis lainnya seperti Candida glabrata atau Candida tropicalis.
Kebanyakan wanita pernah mendapatkan keputihan, beberapa wanita mendapatkan keputihan beberapa kali dalam setahun, yang lainnya mendapatkannya setiap bulan. Keputihan paling sering memengaruhi wanita di usia 20-an dan 30-an. Keputihan jarang terjadi pada anak perempuan yang belum mulai haid dan yang telah berhenti haid. Meskipun tidak berbahaya, keputihan bisa membuat tidak nyaman.
Apa tanda dan gejala keputihan?
Keputihan ditandai dengan keluarnya debit dari vagina yang kental, putih, lengket disertai rasa sakit, gatal dan iritasi di bagian luar vagina. Debit kadang terlihat putih kekuningan seperti keju dengan bau yang tidak sedap. Jika Anda menderita keputihan, Anda mungkin merasa sakit saat berhubungan seks dan ketika buang air kecil. Bagian luar vagina juga mungkin terlihat kemerahan dan bengkak.
Apa penyebabnya?
Dalam kebanyakan kasus, keputihan berkembang tanpa alasan yang jelas. Namun, faktor-faktor tertentu dapat mendorong terjadinya keputihan. Vagina mengandung lendir dan sejumlah bakteri tak berbahaya yang membantu untuk menjaga vagina dari infeksi Candida dan kuman lainnya. Dalam kondisi tertentu pertahanan alami itu berubah sehingga memungkinkan Candida untuk berkembang biak dengan pesat, di antaranya:
Pengobatan
Keputihan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Sebagian keputihan tidak bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah jamur Candida tersedia dalam dua bentuk:
Topikal dengan krim atau pesarium vagina yang mengandung anti-jamur seperti clotrimazole, econazole atau miconazole. Umumnya, dosis tunggal pesarium yang dimasukkan ke dalam vagina sudah cukup untuk menghentikan keputihan. Krim anti-jamur dapat diterapkan di kulit sekitar vagina (vulva) selama beberapa hari sampai gatal-gatal dan iritasi menghilang.
Sistemik dengan tablet oral yang mengandung fluconazole atau itraconazole. Tablet ini tidak dianjurkan bila Anda sedang hamil atau menyusui.
Beberapa bahan alami juga dapat membantu mencegah dan mengatasi keputihan, antara lain:
Yoghurt. Yoghurt mengandung bakteri hidup yang menguntungkan. Penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi yoghurt sehari sekali selama enam bulan, menurunkan serangan keputihan hingga tiga kali lipat.
Probiotik. Probiotik memiliki konsentrasi bakteri hidup yang lebih tinggi dibandingkan yoghurt. Dengan mengambil probiotik, Anda meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan dalam tubuh Anda yang pada gilirannya membantu untuk mengontrol pertumbuhan jamur yang berlebihan.
Zinc. Defisiensi zinc terkait dengan wanita yang memiliki keputihan berulang. Kecukupan zinc sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh.
Bawang putih. Bawang putih dikenal memiliki sifat antibakteri dan anti-jamur. Ambillah bawang putih sebagai suplemen ketika Anda mendapatkan keputihan, dan sebagai pencegahan bila Anda rentan terhadap keputihan. Dalam studi klinis, ekstrak bawang putih diketahui dapat mencegah pertumbuhan Candida.
Pencegahan
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah keputihan:
Ketika cebok, usapkan tangan Anda dari depan ke belakang. Hal ini akan mencegah penyebaran Candida dari anus ke vagina.
Hindari menggunakan sabun, antiseptik, dan semprotan wangi di area kemaluan.
Hindari mandi gelembung karena ini dapat mengubah keseimbangan alami vagina.
Hindari memakai celana ketat dan celana sintetis. Kenakan pakaian katun dan pakaian yang longgar karena jamur tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembab.
Lakukan jeda dari penggunaan tampon untuk memungkinkan udara mengalir secara alami.
Source : http://majalahkesehatan.com/
Kebanyakan wanita pernah mendapatkan keputihan, beberapa wanita mendapatkan keputihan beberapa kali dalam setahun, yang lainnya mendapatkannya setiap bulan. Keputihan paling sering memengaruhi wanita di usia 20-an dan 30-an. Keputihan jarang terjadi pada anak perempuan yang belum mulai haid dan yang telah berhenti haid. Meskipun tidak berbahaya, keputihan bisa membuat tidak nyaman.
Apa tanda dan gejala keputihan?
Keputihan ditandai dengan keluarnya debit dari vagina yang kental, putih, lengket disertai rasa sakit, gatal dan iritasi di bagian luar vagina. Debit kadang terlihat putih kekuningan seperti keju dengan bau yang tidak sedap. Jika Anda menderita keputihan, Anda mungkin merasa sakit saat berhubungan seks dan ketika buang air kecil. Bagian luar vagina juga mungkin terlihat kemerahan dan bengkak.
Apa penyebabnya?
Dalam kebanyakan kasus, keputihan berkembang tanpa alasan yang jelas. Namun, faktor-faktor tertentu dapat mendorong terjadinya keputihan. Vagina mengandung lendir dan sejumlah bakteri tak berbahaya yang membantu untuk menjaga vagina dari infeksi Candida dan kuman lainnya. Dalam kondisi tertentu pertahanan alami itu berubah sehingga memungkinkan Candida untuk berkembang biak dengan pesat, di antaranya:
- Penggunaan antibiotik
- Perubahan hormonal alami (misalnya, selama kehamilan, sekitar periode menstruasi, atau selama menopause)
- Penggunaan obat hormonal seperti pil KB atau terapi pengganti hormon
- Mengalami stres terus-menerus
- Penurunan sistem kekebalan tubuh
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Penggunaan steroid jangka panjang
Pengobatan
Keputihan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Sebagian keputihan tidak bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah jamur Candida tersedia dalam dua bentuk:
Topikal dengan krim atau pesarium vagina yang mengandung anti-jamur seperti clotrimazole, econazole atau miconazole. Umumnya, dosis tunggal pesarium yang dimasukkan ke dalam vagina sudah cukup untuk menghentikan keputihan. Krim anti-jamur dapat diterapkan di kulit sekitar vagina (vulva) selama beberapa hari sampai gatal-gatal dan iritasi menghilang.
Sistemik dengan tablet oral yang mengandung fluconazole atau itraconazole. Tablet ini tidak dianjurkan bila Anda sedang hamil atau menyusui.
Beberapa bahan alami juga dapat membantu mencegah dan mengatasi keputihan, antara lain:
Yoghurt. Yoghurt mengandung bakteri hidup yang menguntungkan. Penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi yoghurt sehari sekali selama enam bulan, menurunkan serangan keputihan hingga tiga kali lipat.
Probiotik. Probiotik memiliki konsentrasi bakteri hidup yang lebih tinggi dibandingkan yoghurt. Dengan mengambil probiotik, Anda meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan dalam tubuh Anda yang pada gilirannya membantu untuk mengontrol pertumbuhan jamur yang berlebihan.
Zinc. Defisiensi zinc terkait dengan wanita yang memiliki keputihan berulang. Kecukupan zinc sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh.
Bawang putih. Bawang putih dikenal memiliki sifat antibakteri dan anti-jamur. Ambillah bawang putih sebagai suplemen ketika Anda mendapatkan keputihan, dan sebagai pencegahan bila Anda rentan terhadap keputihan. Dalam studi klinis, ekstrak bawang putih diketahui dapat mencegah pertumbuhan Candida.
Pencegahan
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah keputihan:
Ketika cebok, usapkan tangan Anda dari depan ke belakang. Hal ini akan mencegah penyebaran Candida dari anus ke vagina.
Hindari menggunakan sabun, antiseptik, dan semprotan wangi di area kemaluan.
Hindari mandi gelembung karena ini dapat mengubah keseimbangan alami vagina.
Hindari memakai celana ketat dan celana sintetis. Kenakan pakaian katun dan pakaian yang longgar karena jamur tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembab.
Lakukan jeda dari penggunaan tampon untuk memungkinkan udara mengalir secara alami.
Source : http://majalahkesehatan.com/
Komentar