"7 Tips Membicarakan Seksualitas dengan Anak"

Ingatkah Anda bagaimana dulu Anda pertama kali mengetahui tentang seksualitas? Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda tidak mendapatkannya dari orangtua Anda.  Mungkin Anda mendapatkannya dari teman, buku, majalah, atau televisi. Sampai saat ini pun, banyak orangtua yang menganggap tabu untuk membicarakan seksualitas dengan anak-anak mereka.


Terlepas dari pengalaman masa lalu Anda, Anda dapat memilih untuk menjadi sumber informasi dasar tentang seksualitas dan kesehatan seksual bagi anak-anak Anda sendiri. Mengapa tidak? Bukankah lebih baik bila anak mendapatkan informasi yang benar dari Anda daripada mendapatkannya secara keliru dari sumber yang tidak jelas? Atau bahkan mereka terjerumus pada pornografi dalam prosesnya?
Lalu, bagaimana Anda akan memulainya? Tujuh tips berikut mungkin dapat membantu:

1. Akui bahwa anak-anak adalah makhluk seksual.

Seksualitas adalah bagian penting dari kehidupan setiap orang dari saat lahir sampai mati. Adalah hal yang normal bagi anak-anak dari segala usia untuk memiliki pikiran dan fantasi seksual.

2. Yakinkan anak Anda bahwa mereka normal.

Anak-anak perlu diyakinkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan  yang mereka lalui adalah normal. Hal ini terutama penting untuk anak-anak yang akan melalui masa pubertas. Pubertas adalah masa perubahan fisik, emosi dan sosial yang pesat pada anak-anak. Anda dapat membantu mereka memahami bahwa bahwa yang mereka lalui adalah bagian dari proses menjadi pria dan wanita dewasa. Dorong mereka untuk bangga dengan pertumbuhan dan transformasi mereka menjadi remaja.

3. Tanggapilah pertanyaan anak Anda.

Anda tidak perlu menjadi pakar seksualitas untuk dapat menyampaikannya pada anak-anak Anda. Bahkan, disadari atau tidak,  Anda telah mengajari mereka tentang seksualitas sejak mereka masih bayi, dengan cara Anda menyentuh mereka, berbicara kepada mereka, dan mengajari mereka apa artinya menjadi teman dan orang yang baik. Tidak mengetahui semua jawaban bisa menjadi kesempatan yang sempurna untuk memicu diskusi tentang seksualitas dengan mencari jawaban bersama-sama.
Tapi jangan menunggu untuk ditanya! Banyak orang tua sering menunggu anak-anak mereka untuk mendekati dengan pertanyaan tentang pubertas, hubungan, dan seksualitas. Tapi anak-anak mungkin tidak selalu merasa nyaman untuk mengambil inisiatif pertama. Jangan berasumsi bahwa jika anak Anda belum bertanya tentang seksualitas berarti dia tidak tertarik untuk membicarakannya. Kadang-kadang mereka malu atau tidak nyaman dan hanya menunggu Anda untuk memulai pembicaraan soal tersebut. Ada banyak situasi dalam berita di televisi atau lingkungan yang bisa menjadi pemicu diskusi.

4. Selalu gunakan istilah yang benar.

Seringkali keluarga menggunakan nama alternatif untuk bagian seksual tubuh. Dengan menggunakan istilah yang benar, Anda memberikan anak Anda kosakata untuk diskusi masa depan. Menggunakan nama lain untuk bagian tubuh tertentu juga akan memberikan gagasan bahwa bagian tubuh itu “kotor”. Jika ada kata-kata yang membuat malu Anda untuk mengucapkannya, berlatihlah untuk mengucapkannya sendirian atau di depan cermin.
Hal ini dapat dimulai sejak dini. Saat melatih penggunaan toilet adalah waktu yang tepat untuk mengajari anak Anda istilah yang benar untuk bagian-bagian tubuhnya.

5. Dorong anak Anda untuk menyampaikan ide secara terbuka.

Semua orang membuat penilaian, terutama ketika tidak setuju dengan orang lain. Tapi ketika Anda tidak setuju dengan anak Anda, sampaikan kepada mereka bahwa Anda menghormati mereka dan ide-ide mereka.  Anda hanya tidak setuju dengan mereka. Jangan takut untuk meminta anak Anda untuk menjelaskan mengapa mereka memiliki pendapat tertentu. Orang tua tidak boleh berasumsi bahwa pertanyaan atau keingintahuan menunjukkan perilaku yang terjadi. Dengarkan anak Anda dan pastikan jalur komunikasi tetap terbuka.

6. Periksa nilai-nilai Anda tentang seksualitas.

Kadang-kadang orang tua tidak yakin bagaimana mengkomunikasikan nilai-nilai dalam diskusi keluarga tentang seksualitas. Memang sulit untuk mengkomunikasikan nilai-nilai Anda tanpa mendikte bagaimana anak-anak Anda harus menjalani kehidupan mereka. Ingat, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Berikan keteladanan yang baik dengan menunjukkan anak-anak nilai-nilai yang Anda yakini dalam hubungan, yang berkaitan dengan kejujuran, kesetaraan, dan tanggung jawab.

7. Jaga percakapan terus berlangsung.

Satu percakapan besar tidak akan menyampaikan semua informasi dan nilai-nilai Anda tentang seksualitas. Anak-anak membutuhkan informasi seiring pertumbuhan mereka dan mereka perlu merasa nyaman untuk bertanya ketika mereka tumbuh. Mulailah sejak dini dan jadikan pembicaraan tentang seksualitas menjadi bagian yang berkelanjutan dari hubungan Anda dengan seluruh keluarga.

Source : http://majalahkesehatan.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Virginia Madsen"

"Great Teacher Onizuka 2012"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"