"Wanita Bergolongan Darah O Kurang Subur di Usia Tigapuluhan"
Kemampuan
seorang wanita untuk hamil di usia tiga puluhan mungkin dipengaruhi
oleh golongan darahnya, demikian menurut penelitian.
Sebuah studi di AS terhadap 560 perempuan yang menjalani perawatan kesuburan menemukan bahwa mereka yang bergolongan darah O memiliki tanda-tanda kimiawi yang dikaitkan dengan jumlah telur sedikit. Temuan tersebut disampaikan pada awal pekan ini di American Society of Reproductive Medicine Conference di Denver.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York dan Yale University tersebut mengukur kadar zat kimia yang disebut follicle-stimulating hormone (FSH) pada para wanita tersebut, yang berusia rata-rata 35 tahun. Analisis sampel darah mereka menunjukkan bahwa perempuan bergolongan darah O cenderung memiliki kadar FSH tinggi sedangkan mereka yang bergolongan darah A memiliki kadar FSH terendah, hanya setengahnya mereka yang bergolongan darah O.
Setiap wanita dewasa memiliki sejumlah cadangan telur di indung telurnya, yang dikeluarkan secara bertahap pada setiap masa ovulasi. Tingginya kadar FSH dapat menjadi indikator bahwa cadangan tersebut berkurang lebih cepat, sehingga dapat mengurangi peluang kehamilan pada wanita yang berusia 30-an dan 40-an.
Itu adalah pertama kalinya ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara golongan darah dan potensi kesuburan. Apakah korelasi tersebut juga terdapat pada perempuan di masyarakat umum, tidak jelas. Semua wanita yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut adalah mereka yang memiliki masalah fertilitas. Dr Edward Nejat yang memimpin studi itu mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut berskala besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut dan melihat apakah ada efeknya pada wanita tanpa masalah fertilitas yang berusaha untuk hamil.
Meskipun para peneliti tidak bisa mengidentifikasi penyebab korelasi tersebut, Dr Peter D’Adamo, seorang dokter naturopati dan ahli dalam bidang golongan darah manusia, mengatakan: “Sejumlah besar kasus infertilitas adalah hasil respon imunitas golongan darah seseorang terhadap lingkungannya.”
Dr D’Adamo telah meneliti hubungan antara golongan darah, genetika, dan kerentanan penyakit selama lebih dari 30 tahun dan mendukung temuan-temuannya dengan dokumentasi ilmiah yang ekstensif. Dalam bukunya, Eat Right for Your Baby, yang diterbitkan pada tahun 2003, Dr D’Adamo membahas hubungan yang vital antara golongan darah dan kesuburan dan menunjukkan bahwa “Golongan darah O cenderung menderita gangguan hormon dan metabolisme, yang merupakan hambatan utama untuk kesuburan.”
Source : http://majalahkesehatan.com
Sebuah studi di AS terhadap 560 perempuan yang menjalani perawatan kesuburan menemukan bahwa mereka yang bergolongan darah O memiliki tanda-tanda kimiawi yang dikaitkan dengan jumlah telur sedikit. Temuan tersebut disampaikan pada awal pekan ini di American Society of Reproductive Medicine Conference di Denver.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York dan Yale University tersebut mengukur kadar zat kimia yang disebut follicle-stimulating hormone (FSH) pada para wanita tersebut, yang berusia rata-rata 35 tahun. Analisis sampel darah mereka menunjukkan bahwa perempuan bergolongan darah O cenderung memiliki kadar FSH tinggi sedangkan mereka yang bergolongan darah A memiliki kadar FSH terendah, hanya setengahnya mereka yang bergolongan darah O.
Setiap wanita dewasa memiliki sejumlah cadangan telur di indung telurnya, yang dikeluarkan secara bertahap pada setiap masa ovulasi. Tingginya kadar FSH dapat menjadi indikator bahwa cadangan tersebut berkurang lebih cepat, sehingga dapat mengurangi peluang kehamilan pada wanita yang berusia 30-an dan 40-an.
Itu adalah pertama kalinya ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara golongan darah dan potensi kesuburan. Apakah korelasi tersebut juga terdapat pada perempuan di masyarakat umum, tidak jelas. Semua wanita yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut adalah mereka yang memiliki masalah fertilitas. Dr Edward Nejat yang memimpin studi itu mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut berskala besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut dan melihat apakah ada efeknya pada wanita tanpa masalah fertilitas yang berusaha untuk hamil.
Meskipun para peneliti tidak bisa mengidentifikasi penyebab korelasi tersebut, Dr Peter D’Adamo, seorang dokter naturopati dan ahli dalam bidang golongan darah manusia, mengatakan: “Sejumlah besar kasus infertilitas adalah hasil respon imunitas golongan darah seseorang terhadap lingkungannya.”
Dr D’Adamo telah meneliti hubungan antara golongan darah, genetika, dan kerentanan penyakit selama lebih dari 30 tahun dan mendukung temuan-temuannya dengan dokumentasi ilmiah yang ekstensif. Dalam bukunya, Eat Right for Your Baby, yang diterbitkan pada tahun 2003, Dr D’Adamo membahas hubungan yang vital antara golongan darah dan kesuburan dan menunjukkan bahwa “Golongan darah O cenderung menderita gangguan hormon dan metabolisme, yang merupakan hambatan utama untuk kesuburan.”
Source : http://majalahkesehatan.com
Komentar