"9 Tanda Kepribadian Narsistik"

Anda mungkin pernah mendengar olok-olok di kalangan remaja seperti “narsis, lu..!” atau “dasar cewek narsis..!”.
Label “narsis”  biasanya disematkan kepada orang yang dinilai egois dan mementingkan diri sendiri. Selain perilaku egois, narsisisme juga biasanya dikaitkan dengan ketiadaan empati.
Narsisisme memiliki spektrum yang lebar, dari ringan sampai berat. Sedikit narsisisme adalah normal dan sehat. Setiap orang sesekali perlu mementingkan diri sendiri dan menjaga harga diri. Masalah timbul bila kadarnya sudah berat sehingga merugikan diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Kondisi itu disebut gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder)


Ciri kepribadian narsistik

Gangguan kepribadian narsistik adalah pola berulang dari kesombongan, kecongkakan, dan egoisme yang menjauhkan dari pergaulan. Seseorang disebut memiliki gangguan kepribadian narsistik bila memiliki sedikitnya 5 dari 9 tanda berikut:
  1. Melebih-lebihkan prestasi dan bakatnya, merasa dirinya seorang yang hebat.
  2. Selalu membutuhkan kekaguman dan pujian orang lain.
  3. Berfantasi tentang kesuksesan, kecantikan, kekuasaan, dan ketenaran tanpa batas.
  4. Menganggap diri istimewa dan unik sehingga hanya sudi bergaul dengan orang-orang lain yang berstatus tinggi atau berhubungan dengan institusi yang berkelas.
  5. Merasa berhak untuk mendapatkan perlakuan istimewa atau orang lain harus selalu mengikuti kemauannya.
  6. Mengeksploitasi orang lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
  7. Tidak dapat mengenali atau berempati dengan perasaan dan kebutuhan orang lain.
  8. Selalu iri hati dengan kesuksesan dan kepemilikan orang lain.
  9. Berperilaku arogan, congkak dan angkuh.
Banyak remaja yang menampilkan beberapa sifat narsis (terutama keegoisan dan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain), tetapi biasanya perilaku itu akan menghilang ketika tumbuh dewasa.

Tidak bahagia

Ada dua ekstrem perilaku narsistik dan kebanyakan penderita berada di antara keduanya. Penderita narsisisme terbuka merasa dirinya hebat dan terjerumus dalam delusi kemegahan. Sebaliknya, penderita narsisisme tertutup menderita kompleks rendah diri yang parah sehingga tidak dapat mentoleransi kritik. Untuk menghindari kritik, mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Hal itu membuat mereka selalu merasa tidak layak, yang kemudian dikompensasikan dengan membual dan memuji-muji diri.
Karena selalu menginginkan yang terbaik dalam segala hal, penderita narsisme tidak dapat bahagia. Iri hati dan cemburu adalah emosi yang paling umum. Mereka tidak pernah menunjukkan rasa syukur atau empati. Kehidupan mereka bertumpu pada bagaimana dunia luar melihat mereka, dalam hal prestasi, kekayaan dan penampilan.


Source :  http://majalahkesehatan.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Virginia Madsen"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"

"Great Teacher Onizuka 2012"