Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Sang Manajer

Seorang manajer berusia separuh baya, sedang pusing memikirkan hutang-hutang yang harus dilunasinya. Ia memutuskan untuk menghubungi seorang ahli keuangan. Dia membuat janji pertemuan dengan seorang perencana keuangan yang berkantor di Jl Thamrin. Pada hari pertemuan, sang manajer memasuki ruang tunggu kantor perencana keuangan. Anehnya, tidak satupun resepsionis menyambutnya. Di hadapannya ada dua pintu. Pintu pertama bertuliskan 'bekerja untuk orang lain' dan pintu kedua bertuliskan 'bekerja independen'. Ia memasuki pintu 'bekerja untuk orang lain', dan sekali lagi dihadapkan pada dua pintu lagi. Pintu pertama bertuliskan 'penghasilan kurang dari Rp. 10Jt' dan pintu kedua bertuliskan 'penghasilan lebih dari Rp. 10Jt.' Ia pun memasuki pintu bertuliskan 'penghasilan kurang dari Rp. 10Jt'. Ia kembali berhadapan dengan dua pintu. Pintu pertama bertuliskan 'menabung kurang dari Rp.36Jt per tahun' dan pintu

Selembar Cek

Gambar
Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif. Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana . Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil impian mereka. Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor. Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi

Kegagalan Terlaris Di Dunia

Bisnis yang dimulai dengan kegagalan bisa membawa kesuksesan yang tidak disangka-sangka. Seperti yang dialami oleh Clarence A. Crane, pebisnis permen coklat yang suatu ketika harus memutar otak karena omzet bisnisnya menurun setiap musim panas karena coklat menjadi mudah meleleh. Akhirnya Crane memutuskan untuk membuat dan menjual permen mint padat. Untuk mencetaknya, ia menyewa seorang pembuat pil lokal untuk membuat permen mint menjadi padat. Karena kesalahan mesin, permen yang dihasilkan ternyata tidak berbentuk bundar padat seperti yang diinginkan, melainkan berlubang di tengah seperti cincin. Melihat permen gagal itu, Crane tidak begitu saja langsung membuangnya. Ia malah menjual permen cincin itu dengan nama "Life Savers". Hasilnya? Produknya menjadi permen cincin pertama dan paling sukses di dunia. Sejak pertama kali muncul di tahun 1912 sampai tahun 1980, permen paling laris di dunia ini diperkirakan telah terjual sebanyak 30 milyar keping, yang bila dijejerkan

Pendaki Gunung

Suatu ketika, ada seorang pendaki gunung yang sedang bersiap-siap melakukan perjalanan. Di punggungnya, ada ransel carrier dan beragam carabiner (pengait) yang tampak bergelantungan. Tak lupa tali-temali yang disusun melingkar di sela-sela bahunya. Pendakian kali ini cukup berat, persiapan yang dilakukan pun lebih lengkap. Kini, di hadapannya menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju yang putih. Ada awan berarak-arak disekitarnya, membuat tak seorangpun tahu apa yang tersembunyi didalamnya. Mulailah pendaki muda ini melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang terbentang di hadapannya. Tongkat berkait yang di sandangnya, tampak menancap setiap kali ia mengayunkan langkah. Setelah beberapa berjam-jam berjalan, mulailah ia menghadapi dinding yangterjal. Tak mungkin baginya untuk terus melangkah. Dipersiapkannya tali temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam, ia harus mendaki dengan tali temali itu. Setelah beberapa kait ditancapkan

"Do Good, Look Good, Feel Good"

Tahukah Anda melakukan sesuatu yang baik akan membawa keuntungan positif dalam hidup Anda . Memberi jauh lebih baik dari menerima. Menolong dan memberi orang lain memiliki pengaruh psikologi dan fisik positif pada kesehatan. Dalam beberapa penelitian di Amerika pada orang dewasa menunjukkan bahwa peserta yang memberikan dukungan dan cinta pada orang lain memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka cenderung awet muda dan terhindar dari depresi dibanding mereka yang tidak pernah memberikan. Sehingga, jika Anda ingin terlihat lebih baik, hidup sehat dan mungkin awet muda, sisihkan waktu untuk membantu orang lain. Mulailah dan terus lakukan dengan sesuatu yang kecil. Berikut cara sederhananya: 1. Melakukan sesuatu bagi orang lain Tawarkan untuk membuat atau mendapatkan secangkir kopi atau teh saat Anda telah mendapatkannya. Cucikan gelas rekan kerja Anda ketika Anda selesai mencuci milik Anda. 2. Tawarkan bantuan pada orang asing Berikan tempat duduk di kereta atau bis yang penuh

A Blind Man Story

Gambar
Seorang anak laki-laki tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu. Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis. Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?' Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran.. Saya menyampaikan apa ya