"ADHD: Bukan Hanya Milik Anak-Anak"
Kebanyakan orang mengira bahwa ADHD (gangguan defisit perhatian dan
hiperaktivitas) hanya dijumpai pada anak-anak. Tapi sebenarnya 30% -70%
dari anak-anak dengan ADHD terus mengalami gejalanya hingga
dewasa. Banyak orang dewasa yang selama bertahun-tahun tidak menyadari
mereka sebenarnya memiliki ADHD. Kadang-kadang, ada orang tua yang baru
mengetahui memiliki ADHD setelah anaknya didiagnosis ADHD (ADHD
cenderung menurun dalam keluarga). Ketika mereka akhirnya menyadari
memiliki ADHD, mereka sering mengalami momen “nah itu aku!”. Mereka
merasa lega telah menemukan sumber masalah seumur hidup mereka.
Orang dengan ADHD memiliki ketidakseimbangan aktivitas neurotransmitter di daerah otak yang mengendalikan perhatian. Pada orang dewasa, ketidakmampuan mempertahankan fokus dapat merusak karir, cita-cita, dan hubungan.
Jika Anda menduga bahwa Anda mungkin memiliki ADHD, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri pertanyaan di bawah ini. Kuesioner ini berkaitan dengan tiga gejala inti ADHD: kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Orang yang tidak memiliki ADHD kadang-kadang menunjukkan kurangnya fokus, hiperaktif, atau impulsif. Namun, orang-orang dengan ADHD menunjukkannya lebih sering dan lebih konsisten dari waktu ke waktu.
Kesulitan berfokus
Source : http://majalahkesehatan.com
Orang dengan ADHD memiliki ketidakseimbangan aktivitas neurotransmitter di daerah otak yang mengendalikan perhatian. Pada orang dewasa, ketidakmampuan mempertahankan fokus dapat merusak karir, cita-cita, dan hubungan.
Gejala ADHD pada orang dewasa
Gejala ADHD pada orang dewasa mengikuti pola sedikit berbeda dengan pada anak-anak.- Kesulitan berkonsentrasi. Penderita ADHD mungkin selalu terlambat hadir di pekerjaan atau acara penting, tidak teratur, gelisah, dan mengalami kesulitan bersantai. Berkonsentrasi pada satu pekerjaan bisa sulit bagi penderita ADHD. Mereka sering kesulitan memilah-milah tugas, mengikuti petunjuk, mengorganisir pekerjaan, dan mentaati tenggat waktu. Beberapa orang dengan ADHD memiliki kesulitan berkonsentrasi saat membaca.
- Ketidakpuasan umum. Secara keseluruhan, ada perasaan ketidakpuasan umum pada orang dewasa penderita ADHD, sebuah perasaan mengganggu bahwa mereka tidak mencapai potensi mereka.
- Kesulitan mempertahankan pekerjaan. Menurut sebuah survei, hanya separuh orang dewasa dengan ADHD mampu mempertahankan pekerjaan purnawaktu, dibandingkan 72% pada orang dewasa tanpa gangguan. Ketika mereka memiliki pekerjaan, mereka cenderung mendapat gaji atau upah lebih rendah dari rekan-rekan mereka.
- Masalah emosi. Perubahan suasana hati, rendah diri, dan pengendalian emosi yang buruk juga masalah umum. Orang dewasa dengan ADHD dapat mudah kehilangan emosi mereka atau terlibat dalam tindakan gegabah. Selain berpotensi merusak pekerjaan, hal tersebut juga dapat merugikan hubungan perkawinan dan hubungan sosial lainnya.
- Komplikasi. Orang dewasa dengan ADHD dapat memiliki kondisi lain seperti depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif kompulsif. Mereka juga lebih cenderung terjerumus pada kecanduan merokok atau narkoba.
Diagnosis ADHD pada orang dewasa
Banyak orang dewasa tidak mengetahui bahwa mereka memiliki ADHD sampai mendapatkan bantuan untuk masalah yang lain, seperti kecemasan atau depresi. Ketika dilakukan evaluasi atas kebiasaan buruk, masalah di tempat kerja, atau konflik perkawinan seringkali baru terungkap bahwa penyebabnya adalah ADHD. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, psikiater atau profesional kesehatan lain harus memverifikasi bahwa kondisi itu hadir di masa kanak-kanak. Catatan medis atau percakapan dengan kerabat dapat mendokumentasikan masalah perilaku anak, seperti kesulitan fokus dan hiperaktif.Jika Anda menduga bahwa Anda mungkin memiliki ADHD, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri pertanyaan di bawah ini. Kuesioner ini berkaitan dengan tiga gejala inti ADHD: kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Orang yang tidak memiliki ADHD kadang-kadang menunjukkan kurangnya fokus, hiperaktif, atau impulsif. Namun, orang-orang dengan ADHD menunjukkannya lebih sering dan lebih konsisten dari waktu ke waktu.
Kesulitan berfokus
- Apakah Anda sering “mengembara” secara mental?
- Apakah Anda sering terganggu oleh penglihatan atau suara yang tidak relevan?
- Apakah Anda sering tidak teliti atau membuat kesalahan ceroboh?
- Apakah Anda memiliki kesulitan mengikuti petunjuk?
- Apakah Anda sering kehilangan atau melupakan hal-hal penting?
- Apakah Anda selalu menggerakkan tangan atau kaki saat duduk di kursi Anda?
- Apakah Anda memegang-megang pensil atau kaki Anda?
- Apakah Anda secara teratur memain-mainkan rambut atau pakaian Anda?
- Apakah Anda sering merasa terlalu aktif?
- Apakah Anda sering mengambil tindakan sebelum mempertimbangkan konsekuensinya?
- Dalam percakapan, apakah Anda sering memotong kalimat orang lain? Apakah Anda melontarkan komentar tidak pantas?
- Apakah Anda mengalami kesulitan menunggu pesanan atau giliran Anda?
Terapi ADHD
- Obat. Obat yang sama yang membantu anak-anak dengan ADHD bisa bermanfaat juga bagi orang dewasa. Obat-obatan tersebut adalah stimulan yang mempertajam konsentrasi dan meningkatkan aktivitas bahan kimia otak yang disebut dopamine dan norepinephrine, yang diyakini tidak seimbang pada orang dewasa dengan ADHD.
- Konseling. Kebanyakan orang dewasa dengan ADHD harus berjuang melawan kebiasaan buruk dan rendah diri. Konseling untuk ADHD bermanfaat agar pasien lebih terorganisir, membantu pengaturan rutinitas, memperbaiki hubungan, dan meningkatkan keterampilan sosial.
- Mentoring. Orang dengan ADHD mungkin dapat meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja melalui pelatihan kerja atau mentoring. Mentor akan membantu keterampilan berorganisasi, seperti mencatat, menjaga rencana harian dan memprioritaskan pekerjaan. Penderita ADHD dapat bekerja lebih baik di area kerja yang tenang dengan sedikit gangguan.
- Diet. Beberapa ahli percaya makanan yang menyediakan bahan bakar otak berkualitas dapat mengurangi gejala ADHD. Makanan tinggi protein, termasuk kacang-kacangan, daging, dan telur, dapat meningkatkan konsentrasi. Mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks, seperti jagung atau beras merah, dapat membantu menangkal perubahan suasana hati dan menstabilkan tingkat energi.
Source : http://majalahkesehatan.com
Komentar