"Berapa Harga Secangkir Teh?"
Pada
sebuah tempat pelatihan, sang guru memberikan tugas bagi murid-murid
barunya untuk menjawab sebuah pertanyaan sebelum mereka dinyatakan lulus
pada kelas tersebut. Dan pertanyaanya selalu berubah dari satu angkatan
dengan angkatan lainnya.
Kali ini guruitu bertanya "Berapa Harga Secangkir Teh ini?" katanya sambil mencicipinya.
Murid pertama, langsung berkata "Paling-paling harganya dua ribu lima ratus rupiah saja"
Sang guru lalu berkata "Ternyata nilaimu sampai hari ini hanya seharga dua ribu lima ratus rupiah saja, sungguh disayangkan."
Sekarang giliran Murid ke-dua, kali ini ia berkata lebih diplomatis, tapi dengan keyakinan penuh "Harganya pasti tergantung pada label dan packaging-nya"
"Misalnya,
kalau teh dengan merek A yang terkenal, nilainya akan berbeda, nilainya
akan lebih tinggi dari pada merek B yang dikenal biasa-biasa saja
(walau dibuat dari bahan dasar yang sama) dan kadang harganya akan naik
jika di-packaging dengan baik, dibuat lebih menarik" lanjutnya.
Sang
guru lalu berkata "Setidaknya kamu lebih bernilai dibandingkan temanmu
yang pertama, tapi pengetahuanmu itu masih sebatas kulit saja, belum
cukup memuaskan."
Murid
ke-tiga segera memutar otaknya, ia tak ingin mendapat penilaian yang
sama dengan teman-temannya tadi, sejenak ia terdiam memikirkan jawaban
terbaiknya,lalu berkata.
"Tempat, Harga secangkir teh ini tergantung tempatnya."
Sang guru lalu segera meresponnya "Maksudmu? Wadah tempat teh itu ditempatkan atau tempat di mana teh tersebut dihidangkan?"
Mendapat tanggapan sang guru, murid ke-tiga seperti mendapat angin surga, ia lalu dengan semangat memberikan argumentnya.
"Dua-duanya
guru, kalau teh yang sama saya letakan di wadah yang lebih baik,
nilainya akan mengikuti wadah tersebut.Lalu, tempat penyajian memegang
peranan berarti, secangkir teh yang disajikan di warung, akan berbeda
dengan secangkir teh yang disajikan di restorant, berbeda lagi dengan
secangkir teh yang disajikan di cafe-cafe ternama, apalagi di lobby
hotel berbintang lima"
"Bagus, Pengetahuanmu sudah sampai ke bagian dalam, kamu sudah mulai mengerti pokok permasalahan" puji sang guru.
Sang Guru segera mengarahkan pandangannya ke murid ke-empat, lalu dengan lembut murid ke-empat berkata,
"Harga secangkir teh ini tergantung cita rasanya"
"Teh
yang diproduksi dengan baik, diproses dengan cermat akan menghasilkan
teh dengan cita rasa yang berkwalitas, yang nilainya pasti akan lebih
tinggi, bahkan nilai teh akan bertambah hanya karena kita menambahkan
beberapa tetes sari lemon"
"Bagus sekali, cita rasamu memang sudah menyentuh hati" kata sang guru.
Sekarang
giliran murid terakhir, murid ke-lima, ia sempat kesulitan mencari
kata-kata yang indah, kamusnya seakan kehabisan ide, terpakai oleh
keempat temannya.
Akhirnya ia berkata,
"Terserah Kita"
Lalu Sang Guru mengacungkan jempol, "KAMU LULUS"
Jika, Secangkir teh itu adalah diri kita, Berapakah Harga yang pantas untuk diri kita?
1. Apakah kita hanya menghargainya dengan dua ribu lima ratus rupiah saja?
2. Apakah kita akan lebih berharga dengan sederetan label (title)?
3. Apakah kita jauh lebih berharga dengan meningkatkan Kwalitas diri kita?
Apapun pilihan Anda, harganya tetap
"TERGANTUNG PADA PILIHAN KITA, HARGANYA AKAN TERGANTUNG PADA SEBERAPA
JAUH KITA MENGHARGAI DIRI KITA SENDIRI, KE LEVEL MANA KITA AKAN MEMBAWA
DIRI KITA"
Selamat Mencoba Meningkatkan Harga Anda !
Salam Sukses Selalu
Komentar