"Penyakit Parkinson"
Penyakit
Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf, yang ditandai
dengan adanya tremor pada saat beristirahat, kesulitan untuk memulai pergerakan
dan kekakuan otot.
Parkinson
menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar
1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.
PENYEBAB
Jauh di
dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis.
Jika otak
memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf
di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan
mengatur perubahan sikap tubuh.
Ganglia
basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan
menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks serebri.
Keseluruhan
sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls
listrik di sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.
Neurotransmiter
yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada
penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran
sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot
lainnya juga lebih sedikit.
Penyebab
dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin biasanya tidak diketahui.
Tampaknya
faktor genetik tidak memegang peran utama, meskipun penyakit ini cenderung
diturunkan.
Kadang
penyebabnya diketahui.
Pada
beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari
ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak).
Kasus
lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun
mempengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti
psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia
menghambat kerja dopamin pada sel saraf.
GEJALA
Penyakit
Parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan.
Pada
banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan
ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara
sengaja dan menghilang selama tidur.
Stres
emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor.
Pada
awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya,
lengan dan tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak
mata.
Pada
sepertiga penderita, tremor bukan merupakan gejala awal; pada penderita lainnya
tremor semakin berkurang sejalan dengan berkembangnya penyakit dan sisanya
tidak pernah mengalami tremor.
Penderita
mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot.
Jika
lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh orang lain, maka
gerakannya terasa kaku.
Kekakuan
dan imobilitas bisa menyebabkan sakit otot dan kelelahan.
Kekakuan
dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan berbagai
kesulitan. Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami gangguan, sehingga
pekerjaan sehari -hari (misalnya mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu)
semakin sulit dilakukan.
Penderita
mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih
dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya.
Jika
penderita sudah mulai berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau
berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk berlari
kecil supaya tidak terjatuh.
Sikap
tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga
cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.
Wajah
penderita menjadi kurang ekspresif karena otot-otot wajah untuk membentuk
ekspresi tidak bergerak.
Kadang
berkurangnya ekspresi wajah ini disalah artikan sebagai depresi, walaupun
memang banyak penderita Parkinson yang akhirnya mengalami depresi.
Pandangan
tampak kosong dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip.
Penderita
seringkali ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan
menyebabkan kesulitan menelan.
Penderita
berbicara sangat pelan dan tanpa aksen (monoton) dan menjadi gagap karena
mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan fikirannya.
Sebagian
besar penderita memiliki intelektual yang normal, tetapi ada juga yang menjadi
pikun.
DIAGNOSA
Diagnosa
ditegakkan gejala-gejalanya.
PENGOBATAN
Penyakit
Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti levodopa, bromokriptin,
pergolid, selegilin, antikolinergik (benztropin atau triheksifenidil),
antihistamin, anti depresi, propanolol dan amantadin.
Tidak
satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan penyakit atau menghentikan
perkembangannya, tetapi obat-obat tersebut menyebabkan penderita lebih mudah
melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
Di dalam
otak levodopa dirubah menjadi dopamin . Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan
otot dan memperbaiki gerakan.
Penderita
Parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal dan
penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri.
Pengobatan
dasar untuk Parkinson adalah levodopa-karbidopa.
Penambahan
karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas levodopa di dalam otak dan
untuk mengurangi efek levodopa yang tidak diinginkan di luar otak.
Mengkonsumsi
levodopa selama bertahun-tahun bisa menyebabkan timbulnya gerakan lidah dan
bibir yang tidak dikehendaki, wajah menyeringai, kepala mengangguk-angguk dan
lengan serta tungkai berputar-putar.
Beberapa
ahli percaya bahwa menambahkan atau mengganti levodopa dengan bromokriptin
selama tahun-tahun pertama pengobatan bisa menunda munculnya gerakan-gerakan
yang tidak dikehendaki.
Sel-sel
saraf penghasil dopamin n dari jaringan janin manusia yang dicangkokkan ke
dalam otak penderita Parkinson bisa memperbaiki kelainan kimia tetapi belum
cukup data mengenai tindakan ini.
Untuk
mempertahankan mobilitasnya, penderita dianjurkan untuk tetap melakukan
kegiatan sehari-harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program latihan secara
rutin.
Terapi
fisik dan pemakaian alat bantu mekanik (misalnya kursi roda) bisa membantu
penderita tetap mandiri.
Makanan
kaya serat bisa membantu mengatasi sembelit akibat kurangnya aktivitas,
dehidrasi dan beberapa obat.
Makanan
tambahan dan pelunak tinja bisa membantu memperlancar buang air besar.
Pemberian
makanan harus benar-benar diperhatikan karena kekakuan otot bisa menyebabkan
penderita mengalami kesulitan menelan sehingga bisa mengalami kekurangan gizi
(malnutrisi).
Obat-obatan
untuk mengobati penyakit Parkinson
Obat
|
Aturan
Pemakaian
|
Keterangan
|
levodopa
(dikombinasikan
dengan karbidopa)
|
Merupakan
pengobatan utama untuk Parkinson
Diberikan
bersama karbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya & mengurangi efek
sampingnya
Mulai
dengan dosis rendah, yg selanjutnya ditingkatkan sampai efek terbesar
diperoleh.
|
Setelah
beberapa tahun digunakan, efektivitasnya bisa berkurang
|
bromokriptin
atau pergolid
|
Pada
awal pengobatan seringkali ditambahkan pada pemberian levodopa untuk
meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping
levodopa menimbulkan masalah baru
|
Jarang
diberikan sendiri
|
Seleglin
|
Seringkali
diberikan sebagai tambahan pada pemakaian levodopa
|
Bisa
meningkatkan aktivitas levodopa di otak
|
Obat
antikolinergik (benztropin & triheksifenidil), obat anti depresi
tertentu, antihistamin (difenhidramin)
|
Pada
stadium awal penyakit bisa diberikan tanpa levodopa, pada stadium lanjut
diberikan bersamaan dengan levodopa, mulai diberikan dalam dosis rendah
|
Bisa
menimbulkan beberapa efek samping
|
Amantadin
|
Digunakan
pada stadium awal untuk penyakit yg ringan
Pada
stadium lanjut diberikan untuk meningkatkan efek levodopa
|
Bisa
menjadi tidak efektif setelah beberapa bulan digunakan sendiri
|
sumber : http://medicastore.com
Komentar