"Waspadai Penyakit Akibat Kerja"


Penyakit Akibat Kerja (PAK) bukan hal yang baru di dunia medis, lebih kurang 8 jam sehari, 40 jam seminggu bahkan bisa jadi lebih, untuk waktu berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun selama masa kerja waktu yang dihabiskan seorang pekerja.



Selama jangka waktu tersebut akan banyak berinteraksi dengan pekerjaan, bahan, peralatan kerja, proses kerja maupun lingkungan pekerjaan. Secara sadar maupun tidak disadari faktor-faktor tersebut di atas sering bisa terpajan menjadi hal yang potensial berbahaya untuk memunculkan penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja disebabkan oleh berbagai macam hazard yang ada di lapangan kerja, umumnya dibagi menjadi 5 golongan besar yaitu:

A. Hazard Fisik
Diantaranya disebabkan oleh penerangan lampu yang kurang bagus, vibrasi, tekanan yang sangat tinggi, suhu yang terlalu panas atau dingin, radiasi dan suara bising

B. Hazard Kimia
Diantaranya disebabkan karena bahan kimiawi yang mungkin mengkontaminasi pekerjaan itu atau berasal dari bahan pekerjaan tersebut. Contohnya bahan kimiawai yang berasal dari gas, larutan, debu, upah, awan atau kabut

C. Hazard Biologis
Disebabkan karena jamur, virus dan bakteri

D. Hazard Fisiologis
Bisa disebabkan oleh cara kerja dan penataan tempat kerja

E. Hazard Sosial
Disebabkan karena lingkungan pekerjaan seperti stress saat bekerja.

Menurut WHO (World Health Organization) penyakit akibat kerja dibedakan menjadi empat kategori yaitu;
Penyakit akibat dari pekerjaan itu sendiri
Penyakit yang salah satu sebabnya berasal dari pekerjaan
Penyakit yang tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan tetapi juga penyakit-penyakit lainnya dan pekerjaan termasuk salah satu penyebabnya.
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan pekerjaan memperberat penyakit itu sendiri.
Beberapa daftar penyakit akibat kerja yang timbul akibat dari pekerjaan yang dilakukan bukan dari penyakit yang dibawa dari rumah atau tempat selain pekerjaan:
Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.
Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. Beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun
Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan lebih.
Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik.
Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau kelembaban udara tinggi.
Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

Penyakit akibat kerja sebenarnya bisa dicegah seperti halnya penyakit lainnya, salah satunya adalah dengan menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) seperti ear plug/ear muff untuk mencegah ketulian akibat kebisingan. Kesadaran dalam penggunaan APD dan konsistensi merupakan hal yang penting dan harus selalu diingatkan kepada pekerja. Hal yang tidak kalah penting adalah medical check up bagi para pekerja baik sebelum masuk kerja, pemeriksaan secara berkala untuk mancari faktor risiko di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sehingga penyakit akibat kerja dapat dihindari.

Source : http://www.jendelacito.info

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Saat Ibu Memasak Di Dapur"

"Kim Sun-Young - 1974"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"