"Sembelit Selama Kehamilan: Apakah Solusinya?"


Sembelit adalah masalah yang umum pada kehamilan. Sekitar setengah dari ibu hamil mengalami sembelit di beberapa titik dalam kehamilan mereka. Kondisi ini bisa sangat tidak nyaman. Perut terasa penuh, buang air besar kurang tuntas dan tinja keras sehingga sulit dilewatkan. Apakah solusi yang aman?



Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebelumnya mari kita ketahui mengapa ibu hamil cenderung mendapatkan sembelit. Ada beberapa alasannya. Pertama, pertumbuhan bayi di rahim ibu kadang-kadang menekan organ lainnya, termasuk usus. Selama kehamilan, tubuh juga memproduksi lebih banyak hormon-hormon wanita dari biasanya. Tugas hormon-hormon tersebut adalah memastikan bahwa kehamilan berkembang dengan normal. Salah satu hormon tersebut, yang disebut progesteron, bertindak merelaksasi otot-otot halus di seluruh tubuh. Dinding usus yang terbuat dari otot halus ikut terelaksasi, sehingga kurang mampu menggerakkan makanan. Akibatnya, makanan lebih lambat melewati usus. Ibu hamil juga umumnya kurang aktif. Padahal, aktivitas fisik dapat merangsang kerja usus dan pencernaan. Akhirnya, banyak ibu hamil yang mengambil suplemen zat besi untuk mencegah anemia, yang memiliki efek samping sembelit.

Saran praktis
Beberapa saran praktis berikut dapat mengatasi sembelit selama kehamilan:

Perbanyak makanan berserat tinggi dari biji-bijian, buah-buahan dan sayuran. Serat mendorong usus untuk bekerja lebih keras, menyerap cairan dan membantu memastikan kotoran tetap lembut dan tidak mengering. Idealnya, Anda mengonsumsi serat makanan 25 – 30 gram per hari dari biji-bijian, buah-buahan dan sayuran.

Minum cukup air, setidaknya enam sampai delapan gelas sehari. Jika tidak ada cukup cairan dalam makanan, proses pencernaan akan melambat, usus tidak dapat melakukan pekerjaannya dan kotoran akan mengeras dan sulit untuk dilewatkan.

Tetaplah aktif. Berjalan-jalan ringan, bersenam atau berenang dapat mengurangi sembelit dan membuat Anda lebih sehat dan bugar.

Luangkan waktu untuk menggunakan kamar kecil setelah Anda makan. Dengarkan tubuh Anda. Jangan menunda untuk pergi ke kamar kecil ketika Anda merasakan dorongan buang air besar. Namun, jangan mengejan terlalu kuat saat melewatkan kotoran yang keras karena dapat menyebabkan atau memperburuk wasir.

Kurangi suplemen zat besi. Jika suplemen kehamilan Anda mencakup zat besi dalam dosis besar– padahal Anda tidak anemia— tanyakan ke dokter Anda apakah bisa mengurangi dosisnya. Nutrisi yang baik seringkali dapat memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan.

Obat pencahar
Ibu hamil tidak boleh sembarangan meminum obat pencahar, termasuk yang berbasis herbal. Obat pencahar dapat berisiko memicu kontraksi rahim dan menyebabkan dehidrasi. Pencahar berbasis parafin dapat mengurangi penyerapan vitamin tertentu, yang sangat diperlukan selama kehamilan. Pencahar osmotik (yang meningkatkan volume cairan dalam tinja) dan pencahar pemberat (yang berisi serat) biasanya cukup aman untuk ibu hamil. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter Anda bila akan mengambilnya.

Sembelit pada umumnya tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang bisa menjadi gejala dari masalah lain. Jika Anda memiliki sembelit yang parah disertai dengan sakit perut, bergantian dengan diare, atau Anda mengeluarkan lendir atau darah, hubungi dokter atau bidan Anda secepatnya.

Source : http://majalahkesehatan.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Saat Ibu Memasak Di Dapur"

"Kim Sun-Young - 1974"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"