"2000 Langkah Sehari Menurunkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung"
Anda yang memiliki gangguan toleransi glukosa (impaired glucose tolerance/IGT) dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke dengan hanya menambah berjalan 2.000 langkah per hari, demikian kesimpulan sebuah studi terkini.
Penelitian tersebut melibatkan data lebih dari 9.300 orang dewasa dengan gangguan toleransi glukosa. Sebagaimana diketahui, IGT adalah kondisi di mana tubuh tidak lagi cukup cepat untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi di bawah kontrol, yang merupakan prekursor diabetes dan penyakit kardiovaskular
“Beberapa studi telah menunjukkan manfaat beraktivitas fisik pada penderita gangguan toleransi glukosa,” kata pemimpin studi Thomas Yates dari University of Leicester. Namun, ini adalah studi pertama yang menganalisis seberapa banyak gerakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Semua peserta penelitian menerima “program modifikasi gaya hidup” yang mendorong mereka untuk menurunkan berat badan, mengonsumsi lebih sedikit lemak dan berolahraga secara teratur. Masing-masing mereka juga menerima sebuah pedometer, yang mencatat seberapa banyak langkah mereka berjalan setiap hari, baik pada awal percobaan maupun 12 bulan kemudian.
Dampak 2000 langkah
Rata-rata, para peserta diikuti selama enam tahun. Selama periode ini, ada 531 peserta yang mengalami komplikasi kardiovaskular yang serius seperti stroke atau serangan jantung. Relawan yang menambah 2.000 langkah pada jadwal aktivitas harian (sekitar 20 menit berjalan moderat) mengurangi risiko kardiovaskular sebesar delapan persen pada saat studi berakhir. Peserta yang berjalan 4000 langkah lebih jauh per hari dari sebelumnya mengurangi risiko sebesar 16 persen. Mereka yang menambah 10.000 langkah per hari menurunkan risiko sebanyak 40 persen. Faktor risiko tambahan seperti berat badan, usia, kebiasaan merokok dan obat-obatan dimasukkan para peneliti dalam perhitungan mereka.
“Temuan kami menegaskan kembali bahwa perubahan sederhana dalam aktivitas fisik, seperti meningkatkan jumlah langkah, menurunkan risiko stroke dan serangan jantung secara substansial, ” tegas Yates.
Jumlah penderita meningkat
Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet tersebut mengatakan bahwa IGT memengaruhi sekitar 344 juta orang, atau 7,9 persen dari populasi orang dewasa di seluruh dunia. Diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 472 juta (8,4 persen) pada tahun 2030.
————————
Sumber: Dr Thomas Yates et al, “Association between change in daily ambulatory activity and cardiovascular events in people with impaired glucose tolerance (NAVIGATOR trial): a cohort analysis”, The Lancet, 20 Desember 2013.
Penelitian tersebut melibatkan data lebih dari 9.300 orang dewasa dengan gangguan toleransi glukosa. Sebagaimana diketahui, IGT adalah kondisi di mana tubuh tidak lagi cukup cepat untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi di bawah kontrol, yang merupakan prekursor diabetes dan penyakit kardiovaskular
“Beberapa studi telah menunjukkan manfaat beraktivitas fisik pada penderita gangguan toleransi glukosa,” kata pemimpin studi Thomas Yates dari University of Leicester. Namun, ini adalah studi pertama yang menganalisis seberapa banyak gerakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Semua peserta penelitian menerima “program modifikasi gaya hidup” yang mendorong mereka untuk menurunkan berat badan, mengonsumsi lebih sedikit lemak dan berolahraga secara teratur. Masing-masing mereka juga menerima sebuah pedometer, yang mencatat seberapa banyak langkah mereka berjalan setiap hari, baik pada awal percobaan maupun 12 bulan kemudian.
Dampak 2000 langkah
Rata-rata, para peserta diikuti selama enam tahun. Selama periode ini, ada 531 peserta yang mengalami komplikasi kardiovaskular yang serius seperti stroke atau serangan jantung. Relawan yang menambah 2.000 langkah pada jadwal aktivitas harian (sekitar 20 menit berjalan moderat) mengurangi risiko kardiovaskular sebesar delapan persen pada saat studi berakhir. Peserta yang berjalan 4000 langkah lebih jauh per hari dari sebelumnya mengurangi risiko sebesar 16 persen. Mereka yang menambah 10.000 langkah per hari menurunkan risiko sebanyak 40 persen. Faktor risiko tambahan seperti berat badan, usia, kebiasaan merokok dan obat-obatan dimasukkan para peneliti dalam perhitungan mereka.
“Temuan kami menegaskan kembali bahwa perubahan sederhana dalam aktivitas fisik, seperti meningkatkan jumlah langkah, menurunkan risiko stroke dan serangan jantung secara substansial, ” tegas Yates.
Jumlah penderita meningkat
Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet tersebut mengatakan bahwa IGT memengaruhi sekitar 344 juta orang, atau 7,9 persen dari populasi orang dewasa di seluruh dunia. Diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 472 juta (8,4 persen) pada tahun 2030.
————————
Sumber: Dr Thomas Yates et al, “Association between change in daily ambulatory activity and cardiovascular events in people with impaired glucose tolerance (NAVIGATOR trial): a cohort analysis”, The Lancet, 20 Desember 2013.
Komentar