"Jenis-Jenis Hernia dan Pengobatannya"
Hernia (burut) terjadi bila sebuah organ menerobos keluar melalui titik lemah atau robekan rongga yang menampungnya.
Berikut adalah beberapa jenis hernia menurut letaknya:
Pada kondisi yang lebih parah, hernia dapat menyebabkan darurat medis bila jaringan yang terjebak dalam kantung kehilangan suplai darah dan mati (mengakibatkan gangren). Dalam hal ini harus segera dilakukan operasi. Setelah operasi, biasanya jarang sekali terjadi kekambuhan (hanya 1-3%).
Source : http://majalahkesehatan.com
Berikut adalah beberapa jenis hernia menurut letaknya:
- Hernia hiatal adalah kondisi di mana kerongkongan (pipa tenggorokan) turun, melewati diafragma melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada (toraks).
- Hernia epigastrik terjadi di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah perut. Hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama kali ditemukan.
- Hernia umbilikal berkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang disebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. Orang jawa sering menyebutnya “wudel bodong”. Jika kecil (kurang dari satu centimeter), hernia jenis ini biasanya menutup secara bertahap sebelum usia 2 tahun.
- Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan atau skrotum. Orang awam biasa menyebutnya “turun bero” atau “hernia”. Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke bawah melalui celah. Jika Anda merasa ada benjolan di bawah perut yang lembut, kecil, dan mungkin sedikit nyeri dan bengkak, Anda mungkin terkena hernia ini. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
- Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
- Hernia insisional dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhnya.
Pengobatan
Benjolan hernia mungkin dapat didorong kembali, namun sewaktu-waktu akan keluar lagi. Benjolan itu biasanya lebih nyata ketika tekanan intra-abdomen meningkat seperti saat mengangkat beban, membungkuk dan batuk. Hernia yang tidak parah umumnya tidak memerlukan operasi. Kebanyakan hernia di perut bisa didorong kembali ke rongga perut. Dengan istirahat dan terapi fisik sekitar 75% hernia hilang sendiri.Pada kondisi yang lebih parah, hernia dapat menyebabkan darurat medis bila jaringan yang terjebak dalam kantung kehilangan suplai darah dan mati (mengakibatkan gangren). Dalam hal ini harus segera dilakukan operasi. Setelah operasi, biasanya jarang sekali terjadi kekambuhan (hanya 1-3%).
Pencegahan
Langkah pertama untuk mencegah hernia adalah mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul akibat kelainan bawaan dan efek penuaan tidak dapat dicegah. Hernia bisa muncul bila otot dinding tipis yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan tekanan melebihi kapasitasnya.- Gunakan teknik mengangkat yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda, untuk mengangkat. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan kegiatan mengangkat berat.
- Sampaikan kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diobati oleh dokter Anda.
- Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
- Hindari sembelit dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila “kebelet”
- Berolahraga secara teratur.
- Berhentilah merokok. Oksigenasi buruk akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan otot dan kelemahan otot yang menjadi sasaran utama perkembangan hernia.
Source : http://majalahkesehatan.com
Komentar