"Skrining Kanker Serviks dengan Metode Pap Smear"
Papanicolaou smear atau disingkat Pap smear adalah
skrining untuk mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim (serviks) yang
dapat menyebabkan kanker serviks. Bila terdapat perubahan signifikan,
penanganan dini dapat mencegah kanker serviks.
Pemeriksaan Pap smear secara teratur telah menyelamatkan jiwa jutaan wanita di seluruh dunia. Semua wanita berusia 18 s.d. 65 tahun yang pernah aktif secara seksual wajib melakukan Pap smear (atau IVA) setiap dua tahun, termasuk mereka yang telah mendapatkan vaksinasi kanker serviks. Kebanyakan wanita yang terkena kanker serviks adalah mereka yang belum pernah atau tidak teratur menjalani Pap smear.
Metode pemeriksaan ini ditemukan oleh dokter Yunani Georgios Papanikolaou. Tujuan utamanya adalah mendeteksi perubahan sel berpotensi kanker yang biasanya disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Selain itu, Pap smear juga dapat mendeteksi infeksi dan kelainan pada endoserviks dan endometrium.
Meskipun HPV sangat umum, kebanyakan infeksi HPV tidak berkembang menjadi kanker serviks. Pada kebanyakan kasus, HPV dibersihkan secara alami dari tubuh. Hal ini dapat memakan waktu 1-2 tahun dan tidak memerlukan pengobatan. Kadang-kadang, virus tetap berada di sel-sel leher rahim dan menyebabkan kerusakan sel. Jika perubahan ini dibiarkan tidak diobati maka berisiko berkembang menjadi kanker serviks.
Pap smear mungkin membuat Anda tidak nyaman, tetapi tidak menyakitkan. Jika Anda merasa sakit, Anda harus memberitahu dokter atau perawat yang memeriksa.
Bila abnormalitasnya cukup mengkhawatirkan, dokter mungkin melakukan pemeriksaan HPV atau pemeriksaan lanjutan yang disebut kolposkopi. Dalam kolposkopi, Anda akan ditempatkan di atas ranjang pemeriksaan seperti untuk Pap smear dan asam asetat dioleskan pada leher rahim Anda. Dokter Anda akan menggunakan kolposkop (mikroskop elektronik besar) yang ditempatkan sekitar 30 cm dari vagina. Cahaya terang dari ujung kolposkop memungkinkan dokter melihat leher rahim Anda untuk memeriksa tingkat dan sifat perubahan sel. Sampel jaringan (biopsi) mungkin akan diambil dari daerah abnormal serviks untuk dievaluasi lebih lanjut di laboratorium.
Source : http://majalahkesehatan.com
Pemeriksaan Pap smear secara teratur telah menyelamatkan jiwa jutaan wanita di seluruh dunia. Semua wanita berusia 18 s.d. 65 tahun yang pernah aktif secara seksual wajib melakukan Pap smear (atau IVA) setiap dua tahun, termasuk mereka yang telah mendapatkan vaksinasi kanker serviks. Kebanyakan wanita yang terkena kanker serviks adalah mereka yang belum pernah atau tidak teratur menjalani Pap smear.
Metode pemeriksaan ini ditemukan oleh dokter Yunani Georgios Papanikolaou. Tujuan utamanya adalah mendeteksi perubahan sel berpotensi kanker yang biasanya disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Selain itu, Pap smear juga dapat mendeteksi infeksi dan kelainan pada endoserviks dan endometrium.
Kanker serviks
Kanker serviks hampir selalu dikaitkan dengan HPV, yang menyebar melalui kontak kelamin selama aktivitas seksual. Infeksi HPV dengan demikian merupakan bagian normal dari kehidupan seksual yang aktif. Empat dari lima perempuan memiliki HPV pada suatu saat dalam kehidupan mereka.Meskipun HPV sangat umum, kebanyakan infeksi HPV tidak berkembang menjadi kanker serviks. Pada kebanyakan kasus, HPV dibersihkan secara alami dari tubuh. Hal ini dapat memakan waktu 1-2 tahun dan tidak memerlukan pengobatan. Kadang-kadang, virus tetap berada di sel-sel leher rahim dan menyebabkan kerusakan sel. Jika perubahan ini dibiarkan tidak diobati maka berisiko berkembang menjadi kanker serviks.
Prosedur Pap Smear
Pap smear merupakan prosedur sederhana dan cepat yang dilakukan oleh perawat atau dokter (ginekolog). Selama pemeriksaan, alat yang disebut spekulum dengan hati-hati dimasukkan ke dalam vagina. Hal ini memungkinkan serviks terbuka. Sebuah spatula dan sikat kecil kemudian dimasukkan untuk mengambil sel-sel sampel dari leher rahim. Sel-sel ini kemudian dioleskan ke lembaran kaca preparat dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasilnya biasanya sudah tersedia dalam seminggu.Pap smear mungkin membuat Anda tidak nyaman, tetapi tidak menyakitkan. Jika Anda merasa sakit, Anda harus memberitahu dokter atau perawat yang memeriksa.
Hasil tes
Hasil Pap smear abnormal tidak berarti Anda terkena kanker serviks. Leher rahim adalah ujung vagina yang rentan terhadap perubahan abnormal. Perubahan sel-sel leher rahim dapat terjadi karena:- Infeksi vagina atau infeksi menular seksual (IMS).
- Virus papiloma manusia (HPV), yang terkait dengan kanker serviks
- Obat DES (dietilstilbestrol) selama kehamilan
- Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita pasca-menopause.
Bila abnormalitasnya cukup mengkhawatirkan, dokter mungkin melakukan pemeriksaan HPV atau pemeriksaan lanjutan yang disebut kolposkopi. Dalam kolposkopi, Anda akan ditempatkan di atas ranjang pemeriksaan seperti untuk Pap smear dan asam asetat dioleskan pada leher rahim Anda. Dokter Anda akan menggunakan kolposkop (mikroskop elektronik besar) yang ditempatkan sekitar 30 cm dari vagina. Cahaya terang dari ujung kolposkop memungkinkan dokter melihat leher rahim Anda untuk memeriksa tingkat dan sifat perubahan sel. Sampel jaringan (biopsi) mungkin akan diambil dari daerah abnormal serviks untuk dievaluasi lebih lanjut di laboratorium.
Source : http://majalahkesehatan.com
Komentar