"You Are What You Drive"


Sabtu lalu saya mengikuti acara outbond di Bogor, dan ke sana saya bersama rombongan wartawan memakai bis.

Beberapa teman saya mengendarai mobil pribadi masing2. Ada yang mengendarai Toyota Fortuner, Ford Escape, Ford Everest, Honda CRV, Toyota Camry dan BMW.


Saya sendiri saat ini masih mengendarai Kijang.

Dalam pikiran saya terlintas keinginan untuk mengganti Kijang dengan mobil yang lebih "mewah", sehingga saya dapat berpenampilan lebih "gaya" dan "wah". Pikiran tersebut malang melintang selama 3 hari, dan ego diri sempat berkata: "Kamu pantas dan mampu berpenampilan dan bergaya seperti mereka".

Setelah saya melewati hari ke 4, dan mengkaji serta menganalisa manfaat dan benefit bagi diri sekarang dan masa depan, bila saya mengendarai mobil yang lebih mahal, saya memperoleh beberapa poin sbb.:
- saya harus mengeluarkan dana yang lebih besar utk membeli (apakah ini investasi?)
- biaya perawatan yang lebih mahal (merubah cashflow)
- orang "mungkin" akan lebih "melihat" (apakah selama ini mereka buta?)???
- saya akan lebih "mentereng" (walau bukan anak menteng)



Saya sudah menemukan jawabannya, bahwa saya "mampu" melewati "polemik" atau "perang" bathin terkait "keinginan" (dan bukan kebutuhan), saya putuskan akan tetap memakai Kijang.

Saya memiliki konsep bahwa "You are what you drive" dalam arti "mengendarai pikiran dan mental" dan bukan menyupiri "sebuah logam berjalan" yang menurun nilainya dan tidak meningkatkan nilai diri pribadi.

Orang hanya akan memandang saya bahwa saya mampu membeli, dan bukan menghargai seperti halnya penghargaan akan sebuah karya dan kebaikan.



Sesungguhnya apresiasi dan respek orang lain kepada diri saya, bukanlah tergantung pada apa yang saya kendarai (mobil) dan juga buka pada apa yang saya kenakan di sekujur tubuh.
Melainkan pada apa yang saya keluarkan dari pikiran, mulut dan tindakan saya.

Ya nilai diri seseorang sangat ditentukan dapa "apa yang keluar dari dalam" dan bukan pada "apa yang ditempelkan dari luar".

Terima kasih telah membantu saya untuk berbicara pada diri sendiri dengan lebih bijak dan akrab.


Demikian dan semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Saat Ibu Memasak Di Dapur"

"Tanya-Jawab Mengenai Radang Usus Buntu (Apendisitis)"

PEMBANTU LUGU