Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

Belajar Dari Si Pematung

Alkisah, di pinggir sebuah kota , tinggal seorang seniman pematung yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman itu. Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung. Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya. Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun...

Belajar Dari Sumirah

Silakan diambil manfaatnya. Menjadi tukang pijat belumlah cukup. Sumirah nyambi jadi tukang sol sepatu, penjahit, dan pekerja pabrik. Sebagian hasil keringatnya itu ia gunakan untuk membangun madrasah, masjid, musala, dan mengurus anak yatim. Ternyata, beramal tidak harus menunggu kaya. Penolakan halus langsung diucapkan Sumirah, pimpinan Panti Asuhan Yatim Piatu Amanah, Rungkut, Surabaya saat akan diwawancarai Surya untuk tulisan ini. "Saya ini apalah mbak, kok pakai diwawancarai. Masih banyak yang lebih bagus, lebih pintar dan lebih hebat", elaknya saat ditemui di Panti Asuhan Amanah sekaligus rumahnya di Jalan Pandugo Gg II Nomor 30 B, Rungkut, Senin (15/9) lalu. Secara materi, Sumirah memang belum bisa dibandingkan dengan pengusaha sukses. Namun kekayaan hati Sumirah mungkin hanya dimiliki segelintir orang di abad ini. Perempuan kelahiran 3 April 1965 ini tak cukup mengelola panti asuhan. Ia mendirikan madrasah, masjid, dan musala di kampungnya, Pa...

Sepuluh Tip Sukses Right Here Right Now

Gambar
Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya, mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam. Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming. Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia "sukses" di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini. Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut "sukses"? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas ...

Temukan Cinta Anda

Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan pekerjaan pun menjadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda. Ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ketempat kerja Anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana , maka cintai a apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda, tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Bila Anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ? Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang Anda cintai, lalu bekerjalah disan...

10 Ciri Orang Yang Berpikir Positif

Gambar
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup kan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya. 1. Melihat masalah sebagai tantangan Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia. 2. Menikmati hidupnya Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. 3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. 4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak Memelihara...

REVOLUSI DIGITAL (KISAH 13) Beli, Bangun, dan Jual

Meski tak ahli telekomunikasi, Craig McCaw meraup untung besar dari bisnis seluler Oleh Andrianto Soekarnen Telepon seluler merupakan pengembangan dari radio komunikasi dua arah yang pada 1970-an dijual John Goeken melalui perusahaannya, Microwave Communications Inc (MCI). Dalam model radio komunikasi dua arah itu, sebuah menara pemancar dan penerima menangani semua panggilan di suatu wilayah tertentu. Hal ini membatasi ketersediaan saluran terutama jika diterapkan di wilayah perkotaan yang padat. Maka, kemudian dikembangkan konsep bahwa suatu wilayah geografis tertentu dapat dibagi-bagi lagi dalam sel-sel yang lebih kecil lagi. Struktur ini memungkinkan lebih banyak percakapan ditangani secara bersamaan. Pesawat telepon pun hanya memerlukan pasokan daya (listrik) yang kecil karena daya jangkaunya cukup pendek. Kondisi ini menjadikan telepon benar-benar kecil dan mudah dibawa-bawa (portabel). Ketika teknologi seluler siap dipasarkan pada awal 1980-an, Federal Communic...

REVOLUSI DIGITAL (KISAH 10) Kelahiran World Wide Web

Penciptaan browser membuat internet booming Oleh Andrianto Soekarnen Salah satu lembaga dunia yang pertama-tama terhubung ke jaringan internet adalah Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire (CERN), badan penelitian nuklir Eropa yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Beranggotakan 9.000 fisikawan, badan tersebut menghadapi sebuah masalah, yakni menemukan cara agar para ilmuwan bisa saling berbagi catatan, naskah ilmiah, foto dan grafik. Solusi datang dari seorang programer bernama Tim Berners-Lee. Pada 1979, mahasiswa pascasarjana di CERN itu menulis sebuah program primitif yang memungkinkan orang saling bertukar dokumen elektronik. Tetapi, waktu itu, ia tak mampu menyelesaikannya dan upaya tersebut dihentikan. Pada 1990, Berners-Lee, yang kali ini berusia 35 tahun, berpikir ulang dan menghidupkan kembali proyeknya. Kali ini ia bekerja dengan sebuah mesin yang sangat canggih, komputer NeXT buatan Steve Jobs (pendiri Apple). Kebetulan, komputer tersebut memiliki paduan ...

REVOLUSI DIGITAL (KISAH 10) Sumbangsih Sepasang Kekasih

Dari soal berkirim pesan, internet dibawa kepada publik Oleh Andrianto Soekarnen Di awal 1980-an, melalui jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (ARPANET), apa yang dinamakan internet telah tersedia bagi dunia akademik dan badan pemerintahan di Amerika Serikat. Semua itu mungkin akan tetap terbatas sebagai wahana akademik seandainya tidak ada urusan rumah tangga dua mahasiswa ilmu pengetahuan komputer. Pasangan yang sudah menikah itu, Sandy Lerner dan Leonard Bosack, adalah mahasiswa pascasarjana Stanford University. Keduanya mendapat tugas mengurusi laboratorium komputer yang mempunyai puluhan terminal komputer untuk digunakan para ilmuwan universitas dan mahasiswa teknik. Masalahnya, mereka bekerja di gedung terpisah dan memiliki jam kerja yang panjang. Keadaan itu membuat sepasang kekasih itu cukup frustasi. Mereka tak bisa saling mengirim pesan via komputer. Masalahnya, meski Stanford mempunyai puluhan jaringan komputer kecil, masing-masing terisolasi dari jaringan y...

REVOLUSI DIGITAL (KISAH 09) Cikal Bakal Internet

Tanpa peran pemerintah, tampaknya tak akan pernah ada internet Oleh Andrianto Soekarnen Kalaulah ada sedikit manfaat dari era Perang Dingin (1945-1989), itu adalah perlombaan pencapaian dalam ilmu pengatahuan dan teknologi. Dua kali Uni Soviet berhasil menonjok Amerika Serikat, yakni saat negeri tirai besi berhasil mengikuti jejak AS meledakan bom atom dan saat mereka meluncurkan satelit Sputnik untuk memimpin lomba penguasaan luar angkasa. Tentu, AS tak tinggal diam. Salah satu program riset pertahanan AS adalah Advanced Researche Projects Agency (ARPA). Didirkan pada 1950-an, ARPA bukanlah kantor pemerintah biasa. Ia didisain untuk dapat bergerak cepat dan bebas, dengan sedikit peraturan pengikat. Salah satu kelompok dalam ARPA adalah Information Processing Techniques Office (IPTO). Divisi ini melakukan riset komputer grafik, komunikasi jaringan, super komputer, dan mesin pendidikan mutakhir. Pada waktu itu, komputer pada umumnya dikunci dalam ruang besar yang terisolasi. Ia h...